Monday, December 6, 2010

CINTAku hanya milikMU....

Bukan mudah Ya ALLAH… 
Berdiri di tangga kemewahan, kenikmatan dan kesenangan 
Keindahan dunia ini menganggu ku 
Kemanisan hubbu dunya ini mencarik-carik imanku 
Dimanakah aku tanpa kecintaan padaMU

Aku runsing Ya ALLAH 
Aku berlari ke sana dan ke sini 
Aku mencari dan terus mencari 
Dimanakah ku tagih cinta Ilahi 
Bagaimana harus ku bayar nikmat yang Kau beri 
Sedang aku tidak diuji 
Maka saat aku tidak diuji, adalah ujian yang terbesar sekali 
Andai bisa aku berbicara denganMU 
Dan ku harap Kau mendengar pengaduanku 
Sungguh aku bukan bercakap kosong 
Inilah keluhan hatiku 
Yang merindu cinta MU, yang mengharap keredhaan MU…. 

Ampuni aku Ya ALLAH 
Aku lemah lagi tak bermaya 
Melawan sesuatu yang digelar fana dunia 
Aku tak mampu Ya ALLAH, 
Belenggu ini menghimpit ku… 
Belenggu ini menghiburkan hatiku 
Sehingga aku senang denganya 
Sehingga aku takut kehilanganya 
Sedang cintaMU itu sangat luar biasa… 
Sedang cintaMU itu lebih dari segala-galanya… 

Sungguh aku tak layak Ya ALLAH menghampiri syurgaMU 
Dan pasti menggeletarlah seluruh tubuhku mendengarkan api nerakaMU 
Lalu ke manakah langkahku 
Selayaknya dimanakah tempatku 
Atas redhaMU ya Rabbi..
aku hanya menuruti 
Andai aku diseksa, kan aku patuhi 
Asalkan Kau meredhai hidupku ini 

Terima Kasih Ya ALLAH kerana sudi menyayangi diri ini 
Terima Kasih Ya ALLAH kerana sering mendengar pengharapan serta pengaduanku 
Terima Kasih Ya ALLAH kerana sering bersama-sama denganku, 
tak kira apa keadaan imanku 
Sesungguhnya Ya ALLAH, 
cinta ku hanya milikMU…


Muslim man Praying on Road

Friday, December 3, 2010

Belajar dari SiraH...

SURAH YUNUS (90-92)
۞ وَجَـٰوَزۡنَا بِبَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ ٱلۡبَحۡرَ فَأَتۡبَعَهُمۡ فِرۡعَوۡنُ وَجُنُودُهُ ۥ بَغۡيً۬ا وَعَدۡوًا‌ۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدۡرَڪَهُ ٱلۡغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُ ۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتۡ بِهِۦ بَنُوٓاْ إِسۡرَٲٓءِيلَ وَأَنَا۟ مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ (٩٠) ءَآلۡـَٔـٰنَ وَقَدۡ عَصَيۡتَ قَبۡلُ وَكُنتَ مِنَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ (٩١) فَٱلۡيَوۡمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنۡ خَلۡفَكَ ءَايَةً۬‌ۚ وَإِنَّ كَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنۡ ءَايَـٰتِنَا لَغَـٰفِلُونَ (٩٢) 
Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas [mereka]; hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri [kepada Allah]". (90) 

Apakah sekarang [baru kamu percaya], padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (91) 


Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (92)
~~Kisah Firaun adalah contoh kesudahan org2 terdahulu yg derhaka...mengapa di dlm Quran banyak dikisahkan sirah2 org zaman terdahulu.?? Supaya kita---umat2 seterusnya dpt mengambil pengajaran dan tidak ditimpa kesudahan yg sama seperti Firaun..~~
Mari belajar dari sirah...sirah para Rasul...para sahabat...kisah isteri2 Rasulullah...kisah para pejuang agama....dan juga sirah org2 yg derhaka....semuanya utk kita,org2 yg mengambil pengajaran.....=))


Monday, November 29, 2010

Al-Barra' bin Malik al-Anshari




Rambutnya kusut dan berdebu, tubuhnya kurus dan tulang-tulang menonjol, kerempeng dan kulitnya cukup hitam. Orang memandang leceh kepadanya dan segan bertemu dengan dia. Tetapi walaupun begitu, dia telah membuktikan keberaniannya sanggup menewaskan ratusan orang musyrik dalam beberapa kali perang tanding satu lawan satu. Belum termasuk yang ditewaskannya dalam perang berkecamuk.
Sesungguhnya dia pemberani yang pantang mundur. Khalifah umar bin Khattab pernah menulis surat kepada para panglima, supaya tidak mengangkat Al-Barra’ bin Malik menjadi komandan pasukan, karena dikhawatirkan dengan keberaniannya yang luar biasa itu akan membahayakan bagi tentara muslimin.
Al-Barra’ bin Malik adalah saudara kandung Anas bin Malik, khadam Rasulullah. Seandainya diceritakan kisah kepahlawanan Al-Barra’ semuanya, sudah tentu akan menghabiskan halaman yang banyak. Karena itu kita cukupkan sebuah kisah saja, mudah-mudahan dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang kisah kepahlawanannya.
Kisah ini terjadi tidak berapa lama sesudah Rasulullah wafat, yaitu ketika beberapa kabilah Arab murtad dari agama Islam secara beramai-ramai, sebagaimana tadinya mereka masuk Islam beramai-ramai. Akhirnya tinggal dalam Islam hanyalah para penduduk Makkah, Madinah, Thaif, dan beberapa kelompok yang terpencar-pencar di sana sini. Mereka orang-orang yang teguh dan mantap imannya.
Khalifah Abu Bakar menghendaki agar ancaman terhadap eksistensi Islam ditanggulangi sampai tuntas. Maka dibentuknya sebelas pasukan tentara, terdiri dari kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Lalu dikirimnya ke seluruh jazirah Arab, untuk mengembalikan orang-orang yang murtad dan atau memerangi siapa yang membangkang.
Kelompok orang-orang murtad yang paling jahat dan besar ialah kelompok Banu Hanifah yang dipimpin Musailamah Al-Kadzdzab. Jumlah mereka tak kurang dari empat puluh ribu orang, terdiri dari prajurit-prajurit tangguh dan berpengalaman perang. Kebanyakan mereka murtad dan mengakui Musailamah karena fanatik kesukuan, bukan karena percaya kepadan kenabian Musailamah.
Sebagian mereka berkata, “Saya tahu Musailamah itu bohong dan Muhammadlah Nabi yang benar. Tetapi kebohongan Bani Rabi’ah (Musailamah) lebih saya sukai daripada kebenaran Bani Mudhar (Muhammad).”
Tentara muslimin yang pertama-tama datang menyerang Musailamah dipimpin oleh Ikrimah bin Abu Jahal. Pasukan Ikrimah dapat dikalahkan tentara Musailamah, sehingga lari kucar-kacir dan Ikrimah sendiri tewas sebagai syahid.
Sesudah itu dikirim oleh Khalifah Abu Bakar pasukan kedua di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Dalam pasukan Khalid ini terdapat pahlawan-pahlawan Anshar dan Muhajirin. Di antara mereka terdapat Al-Barra’ bin Malik Al-Anshary, dan beberapa pendekar muslim lainnya.
Pasukan Khalid bertemu dengan pasukan Musailamah di Yamamah. Pertempuran segera terjadi tak dapat dihindari. Belum lama kedua pasukan itu bertempur, ternyata pasukan Musailamah lebih unggul. Mereka dapat mendesak mundur pasukan Khalid dari posisinya, hingga pasukan Musailamah berhasil menyerbu sampai ke perkemahan Khalid bin Walid dan menghancurkan perkemahan itu. Bahkan istri Khalid nyaris terbunuh ketika itu, seandainya tidak sempat diselamatkan pengawal.
Melihat situasi yang tidak menguntungkan, Khalid melompat ke tengah-tengah pasukannya dan mengubah susunan pasukan. Kaum Muhajirin, kaum Ansar dan prajurit yang terdiri dari anak-anak desa dipisah-pisahkannya menurut kelompok masing-masing. Tiap kelompok dikepalai salah seorang dari kelompoknya sendiri. Dengan begitu Khalid dapat mengetahui kesanggupan masing-masing kelompok, serta mengontrol di mana letak kelemahan tentara muslimin.
Kini kedua pasukan baku-hantam dan baku tebas dengan sengit dan mengerikan. Kaum muslimin memperlihatkan kemampuan yang belum diperlihatkan sebelumnya. Tentara Musailamah bertahan di medan tempur bagaikan gunung, kokoh dan kuat. Mereka tidak peduli walaupun kurban banyak jatuh di pihak mereka. Kaum muslimin memperlihatkan keberanian luar biasa, yang kalau dihitung-hitung sesungguhnya merupakan peristiwa yang sangat mengerikan.
Lihatlah Tsabit bin Qais yang memanggul bendera Anshar. Dia melilit tubuhnya dengan kain kafan, kemudian digalinya lobang setinggi betis. Lalu dia turun ke dalam lobang itu. Dia bertahan di lubang itu mengibarkan bendera kaumnya sampai tewas sebagai syuhada.
Zaid bin Khattab, saudara Umar bin Khattab, memanggil kaum muslimin, “Wahai kaum muslimin, bertempurlah dengan gigih! Tewaskan musuh-musuh kalian dan terus maju! Wahai manusia! Demi Allah! Saya tidak akan berbicara lagi sesudah ini sampai Musailamah dihancurkan, atau saya syahid menemui Allah. Saya akan diperlihatkan kepada Allah bukti bahwa saya betul-betul syahid.” Kemudian dia maju menyerang musuh, bertempur sampai tewas sebagai syuhada.
Lain pula dengan Salim, maula Abu Hudzaifah, pembawa bendera kaum Muhajirin. Kaumnya khawatir dia lemah atau takut. Kata mereka kepada Salim, “Kami sangsi dengan keberanian Anda menghadapi musuh.”
Jawab Salim, “Jika kalian sangsi terhadap saya, percuma saya menjadi pembawa bendera Al-Qur’an” Kemudian dia menyerbu musuh-musuh Allah dengan berani sehingga ia tewas pula sebagai syuhada.
Tetapi kepahlawanan mereka belum seberapa dibandingkan dengan kepahlawanan Al-Barra’ bin Malik. Ketika Khalid melihat api pertempuran semakin berkobar, dia berpaling kepada Al-Barra’. Kata Khalid memerintah, “Kerahkan mereka, hai pemuda Anshar!”
Al-Barra’ berteriak memanggil kaum Anshar, “Hai kaum Anshar! Jangan kalian berpikir-pikir hendak kembali ke Madinah. Tidak ada lag! Madinah sesudah hari ini. Ingatlah kepada Allah semata-mata kemudian ingat surga”. Sesudah begitu, dia maju mendesak kaum musyrikin, diikuti prajurit Anshar. Pedangnya menari lincah menebas kuduk musuh-musuh Allah.
Melihat prajuritnya banyak berguguran, Musailamah dan kawan-kawan menjadi gentar. Karena itu mereka lari berlindung dalam sebuah perkebunan. Kebun itu kemudian terkenal dalam sejarah dengan nama “kebun maut”, karena banyaknya manusia yang terbunuh dalam kebun itu.
Kebun maut itu adalah tempat lari terakhir bagi Musailamah dan tentaranya. Pagarnya tinggi dan kokoh. Musailamah dan puluhan ribu tentaranya mengunci pintu rapat-rapat dari dalam. Mereka bertahan dalam kebun itu seolah-olah dalam benteng. Dari puncak pagar mereka menghujani kaum muslimin yang berusaha masuk kebun dengan panah.
Kata Al-Barra’, “Angkat saya dengan gala dan lindungi saya dengan perisai dari panah-panah musuh. Sesudah itu lemparkan saya ke dalam kebun di dekat pintu. Biarlah saya syahid untuk membukakan pintu bagi kalian.”
Dalam sekejap Al-Barra’ sudah berada di atas sebatang gala. Tubuhnya enteng, karena awaknya kurus kecil. Sepuluh orang pemanah melemparkannya ke dalam kebun maut. Al-Barra’ meluncur di atas ribuan tentara Musailamah. Kehadirannya menyebabkan mereka ngeri bagaikan disambar petir di siang bolong. Sementara itu Al-Barra’ sudah berhasil memukul tewas sepuluh orang penjaga pintu. Al-Barra’ segera membukakan pintu bagi kaum muslimin. Namun begitu, Al-Barra’ tak luput dari sentuhan pedang dan goresan panah yang menyebabkan sembilan buah luka menganga di tubuhnya.
Kaum muslimin tumpah ruah menyerbu ke dalam kebun maut. Pedang mereka berkelebat di kuduk orang-orang murtad. Lebih kurang dua puluh ribu orang korban yang tewas di pihak mereka. Termasuk pemimpin mereka, Musailamah Al-Kadzdzab.
Al-Barra’ segera dinaikkan kawan-kawannya ke atas kendaraan untuk diobati. Sebulan lamanya Khalid merawat dan mengobati Al-Barra’ sampai Allah menyembuhkan luka-lukanya. Dia memuji dan bersyukur kepada Allah yang telah memberi kemenangan bagi kaum muslimin.
Al-Barra’ bin Malik Al-Anshari sangat merindukan kematian sebagai syahid. Dia kecewa karena gagal memperolehnya di kebun maut. Maka sejak itu dia selalu menceburkan diri dalam peperangan untuk mencapai cita-cita besarnya, dan karena rindu hendak segera bertemu dengan nabinya yang mulia.
Ketika perang penaklukan kota Tustar di Persia, tentara Persia berlindung dalam sebuah puri. Puri itu merupakan benteng yang kokoh bagi tentara Persia. Temboknya tinggi, besar, pintu-pintunya kuat dan kokoh. Kaum muslimin mengepung Puri dengan ketat. Setelah mereka terkepung begitu lama, akhirnya mereka mendapat kesulitan. Mereka mengurkan kait-kait besi yang panas membara dari puncak pilar untuk mengait tentara kaum muslimin. Tentara muslimin yang terkait mereka angkat ke atas, adakalanya langsung tewas atau pingsan.
Mujur bagi Anas bin Malik, dia terkait oleh pengait berapi itu. Kemudian Al-Barra’ saudaranya melompat ke dinding benteng dan melepaskan pengait dari tubuh saudaranya. Tangan Al-Barra’ terbakar dan melepuh memegang pengait yang panas membara. Tetapi dia tidak peduli asal saudaranya lepas dari pengait itu. Kemudian dia berhasil turun dengan jari-jari tangannya tanpa daging. Dalam perang Tustar ini dia mendoa kepada Allah semoga diberi rezeki sebagai syuhada. Allah memperkenankan doanya. Dia syahid menemui Allah dengan senyum bahagia.
Semoga Allah menjadikan wajahnya gemerlapan di surga, dan menyejukkan pandangannya menemani nabinya, Muhammad SAW dalam ridha-Nya. Amiin.
*from Dakwah.info*

Sunday, November 28, 2010

Who is the PROVIDER...?? A short story...=)

The King and the Two Beggars - A Short Story - Who is the Provider?


Once upon a time, there lived a generous king. Every day two beggars went to him for alms and he always gave them food and money. On receiving the alms one of them, the older one, used to say: “Allah provides.” The other beggar, the younger of the two, would say: “Our king provides.” One day the king gave them more money than usual, whereupon the older man cried out: “Allah provides.” This annoyed the king who thought: “It is me who is feeding him and he keeps saying: ‘Allah provides, Allah provides’. It is time he learnt who his real benefactor is.” 

The next day after he had given them alms he asked the beggars to go by a less-used road instead of their usual one. “I have provided for one of you,” he said. “Allah will provide for the other.” He made sure that the one who always praised him went first. He had ordered that a purse of gold be kept on the road in the beggar’s path so that he would find it. But as the beggar walked down the road he wondered why the king had sent him that way. “Perhaps he wants me to enjoy the privacy of this road,” he thought. “It is indeed a beautiful road and so broad. One can walk with eyes closed.” He enjoyed the serenity around and did not concentrate on his path. As a result he missed seeing the purse. It was spotted and picked up by the other beggar who was coming behind him. 

The next day the king asked the beggars whether they had found anything on the road he had sent them by and he looked meaningfully at the younger man. But the beggar shook his head. “It was a beautiful road,” he said. “But I did not find anything on it.” “But I did,” said the other man. “I found a purse of gold. Allah provides.” Now the king became even more determined to show the older beggar that he was their true benefactor. So while the beggars were going away he called the younger one back and gave him a pumpkin. The pumpkin had been hollowed out and filled with silver coins. But the beggar did not know that. On the way he sold it to a vegetable vendor for a few coins. 

The next day the king asked the beggars if anything eventful had happened the previous day, looking meaningfully at the younger beggar. “Nothing,” said the beggar. “Except that I earned a few more coins than usual by selling the pumpkin you had so generously given me.” The king tried hard not to show his dismay. “And you?” he said to the other beggar. “Did you too earn more than usual?” “I certainly did,” said the beggar. “As I was passing by a vegetable shop, the vendor called me and gave me a pumpkin. When I went home and cut it I found that it was full of silver. As I always say, Allah provides.” 

Say: “Indeed, my Lord enlarges the provision for whom He wills of His slaves, and (also) restricts (it) for him, and whatsoever you spend of anything (in Allah’s cause), He will replace it. And He is the best of Providers.” {Surah Saba', Verse 39}




 

Friday, November 26, 2010

sumpahNYA atas masa...

         Bismillahirrahmanirrahim...atas namaMu Ya Allah....




103:1103:2103:3

By time, Indeed, mankind is in loss, Except for those who have believed and done righteous deeds and advised each other to truth and advised each other to patience.

Kalau dihitung2 berapa banyak saat aku dah hidup kat dunia ni and berapa banyak amal yg dah dibuat rase2 nye belum ckup layak utk menapakkan walau selangkah ke syurga Mu ya Allah...

Andai kami terlupa, ingatkanlah kami Ya Allah...andai kami terleka, kejutkan kami Ya Rabb...andai kami hampir terjatuh, sambutlah diri ini Ya Allah...andai diri kami sedang dalam kelemasan, hulurkan cahaya yg mampu menyelamatkan kami Ya Ilahi..

Di bawah langit ini, aku berdoa dan berdoa dan terus berdoa agar diberi kekuatan utk tidak menyia2 kan segala detik dan nafas yg telah Kau kurniakan...semoga diri ini makin kuat...

Akan sentiasa ku ingat~~~ Di bawah langit Ilahi ini, Tuhan masih tidak lupakan kita...walau diri seringkali alpa...walau dibeban segunung dosa....walau jauh dari rahmatNya.....

Saturday, November 20, 2010

Untuk saudaraku.......La Tahzan

Saudaraku sayang,
Sedang apakah engkau saat ini?
Apakah beban berat itu masih kaurasakan?
Apakah engkau masih gundah gulana?

Bersabarlah saudaraku,
Janganlah bersedih

Selama nikmat Allah masih terlimpah kepada kita
Selama udara masih kita hirup dalam tarikan nafas kita
Selama masih kita rasakan nikmatnya dalam aliran darah kita
Masih terasa dalam detak jantung kita
Selama masih kita rasakan kenikmatan iman dalam hati kita

Jangan bersedih saudaraku 
Selama kita masih diberi kesempatan 
Untuk berbuat kebaikan
Jangan bersedih saudaraku
Selama kita masih merasakan cinta 
Dan kehangatan keluarga kita

Seandainya dapat, 
Ingin kupinjamkan jiwa dan ragaku 
Untuk menanggung payah dan jerihmu


Maafkan aku, bila aku masih sering mengecewakanmu
Maafkan aku, bila aku masih belum memahamimu
Maafkan aku, bila aku masih sering egois
Maafkan aku, bila aku masih belum mengenalmu
Masih belum mencintaimu seperti aku mencintai diriku

Padahal aku telah menyatakan aku cinta padamu
Padahal aku telah mengatakan akan selalu di sampingmu
Padahal aku selalu memberikan salam cinta kepadamu
Dalam setiap pertemuan kita

Jangan bersedih saudaraku,
Walaupun masih banyak kekurangan pada diri ini
Aku selalu menyayangimu




                                                                                                               

Al-hayat Al-dunnya(the life of this world)

This is the story "who ate the third load of the bread?"
    
              Once upon the time,Jesus(pbuh) gave some money to one of his companions to go to the town to get some food for everybody. And the man took the money and went into the town close by and bought the food.

            There wasnt very much money and he was able to buy only 3 loaves of Bread and he was very very hungry and he realised that there were only these 3 loaves of bread and he decided to eat 1 loaf himself.


             And when he got back,he decided to handed the bread over to Jesus(pbuh) who asked him who ate the third loaf of the bread? and immeadiately the man said there is only 2 loaves of bread.

            The Jesus (pbuh) didnt say anything else but they continued their journey with his companions.

            Later on, the companions succeded hunting a deer and they killed it and they were cooking and eating from the deer. Jesus(pbuh) stood up and asked Allah to bring back the deer to life. Not in a second,the deer jump back up to life and run away. And the people were amazed how this deer that they killed it,cooked it and ate it jumped back up and run away.




            And the Jesus(pbuh) looked at the man who had gone after the bread and said " Im asking u by the ONE who brought this deer back to life, who ate the third loaf of the bread?"

            And the man immediately asnwered him" There were only 2 loaves of bread".

            Jesus(pbuh) didnt saya anything they again they continued their journey.

            Then,they came across with the river that have been flooded up and Jesus asked his companions to hold his hand and everybody joined hands and they were able to walk across the top of the river and walked all  the way to the other side. And when they got to other side,the people were amazed how could this be.



            Jesus (pbuh) asked the same man again and said "Im asking u by the ONE who made us be able to cross this river on top of  it, who ate the third loaf of bread?"

           And the man immediately said " There were only 2 loaves of bread".

           Again Jesus didnt say anything and they went on.

           Then,they came into a desert and Jesus(pbuh) took 3 piles of sand and he asked Allah to change these into gold. And this man was wathing this and immediately these 3 piles of sand became piles of gold.

           Jesus(pbuh) said " One pile is for me, and one pile is for u and the third pile will be for the one who ate the third loaf of bread"

          And the man quickly said that "Im the one who ate the  third loaf of the bread" and Jesus(pbuh) told him "all three piles of gold are for u but do not accompanying us anymore".
 
           But the man didnt care and he was very happy and sat down in front of his new fortune and he started dreaming what he's going to do with all these gold and was smiling all alone looking at his wealth.

           Suddenly 3 thieves came upon him and they saw a man setting alone with a huge treasure of gold.

           First thing they did was killing him and they divided the golds to each one of them took one of the big pile of the gold.

           Then,they sent one of them to get some food, so they could eat and plan up their future. So, one the thieve went to the town to buy food and he didnt take the other one of loaf like the other guy instead he decided to POISON the food, so that when he goes back the people who eat the food will die and he share all 3 golds himself.

            And this what he did but his friends who left behind were also plotting against him and they decided when this man come back they will jump him from 2 sides and kill him and divided his share of gold among themselves. They killed the man when he got back and they sat down to enjoy the meal and they ate the POISON food. In a few minutes later, they were all died and were laying there.

When the Jesus(pbuh) came back with his companions and passing by the very same spot,they saw their former companion was lying on the ground and the other 3 thieves laying there too. All of them DEATH.

Jesus (pbuh) then said:
 " This is the life of this world and it is called
 Al-hayat  Al-dunnya, and this what it would do for those who seek after it".